Di Forum Internasional Kader IPPNU Sampaikan Perlunya Pemuda Bermisi Global

Di Forum Internasional Kader IPPNU Sampaikan Perlunya Pemuda Bermisi Global

MEDIA IPNU – Organisasi (termasuk seluruh kader di dalamnya) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) memiliki peran dalam menyebarkan paham keagamaan yang sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW dan Al-Qur’an, yaitu Islam yang rahmatan lil alamin.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nurul Hidayatul Ummah mengatakan, sejak berdirinya IPPNU, membawa amanah yang besar untuk mendidik dan membina pelajar-pelajar di Indonesia untuk mengimplementasikan peradaban Islam wasathiyah (tengah-tengah).

Menurut Nurul, sebagai organisasi pelajar yang menjadi ujung tombaknya NU, IPPNU juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap gerakan kebangsaan dan kemanusiaan, karena IPPNU menampilkan Islam Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) ke dalam tiga pilar ukhuwah yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniah.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh kader IPPNU di seluruh Indonesia untuk menyikapi gerakan radikalisme yang terjadi pada beberapa waktu lalu, itu adalah wujud dari kesalahan dalam memahami makna jihad, juga tidak adanya kematangan dalam memahami agama, sehingga dangkal, emosional, dan lahirlah sentimen antaragama, dan muncul lah kekerasan,” kata Nurul di Jakarta, Jumat, (02/4/2021).

Nurul menegaskan, seluruh kader harus meningkatkan dan menggencarkan kembali tugas dan amanah IPPNU untuk menyebarkan nilai-nilai Aswaja, dan menyampaikan Islam yang wasathiyah.

“Pimpinan pusat memiliki program Daiyah Fun Camp yang digelar pada Ramadan tiap tahunnya, kita mewadahi pelajar-pelajar yang memiliki passion di bidang dakwah untuk meningkatkan skill- nya, dan tentunya mereka juga akan berperan untuk mendakwahkan nilai-nilai Aswaja,” ungkap Nurul.

Pimpinan Pusat, kata Nurul, akan mengirimkan surat instruksi ke seluruh pimpinan wilayah di seluruh Indonesia untuk turut menggalakkan program tersebut. Tujuannya menyebarkan prinsip Aswaja yaitu tawassuth, tawazun, dan tasamuh dengan dakwah ala milenial.

“Beberapa hari lalu kita dicengangkan oleh aksi penyerang Mabes Polri yang dilakukan oleh Zakiah. Saya rasa kita juga sudah membaca surat wasiat yang ditulisnya, ia memaknai jihad yang salah, dan menganggap negara ini thaghut. Saya yakin ada yang salah dengan sistem pendidikan yang dipahami Zakiah,” paparnya.

Nurul berharap, tidak ada lagi Zakiah selanjutnya, anak muda adalah agen perubahan, gerakan pelajar putri NU harus didukung oleh semua pihak, dengan kapasitas dan kreativitas yang dimiliki, dengan otomatis akan turut mengambil peran dalam pencegahan penyebaran terorisme dan radikalisme yang semakin marak akhir-akhir ini.

Lebih lanjut, Nurul juga mengatakan pemerintah harus hadir dan bersikap tegas terhadap aksi teroris yang meresahkan masyarakat seperti kasus teror Mabes Polri dan Bom Makassar, belum lama ini.

Kontributor: Anty Husnawati 
Editor: Kendi Setiawan

 

__________________________________

Artikel ini telah terbit di NU Online tanggal 3 April 2021.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama