Gagasan Alternatif Peran IPNU IPPNU di Masa Pandemi Covid-19

Gagasan Alternatif Peran IPNU IPPNU di Masa Pandemi Covid-19

MEDIA IPNUPeran IPNU IPPNU di Masa Pandemi Covid-19. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan dua organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, dan kemasyarakatan. Selain itu, IPNU IPPNU juga aktif memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan (Islam) berhaluan ahlussunnah wal jamaah.

IPNU IPPNU juga merupakan badan otonom NU berbasis pelajar. IPNU IPPNU turut bertugas dalam menumbuhkan kecintaan pada tanah air (rasa nasionalisme), memiliki karakter yang agamis-organisatoris, dan siap berkhidmah di tengah masyarakat.

Sederhananya, secara garis besar tujuan kita ikut berorganisasi dan khidmah di NU ialah sebagai sarana ngalap berkah dari para guru dan pendiri NU. Selain lain itu, sebagai sarana pengaktualisasi diri mengolah bakat minat, memperkaya pengetahuan dan pengalaman, dan saling menjalin tali silaturahim sesama muslim.

Berorganisasi juga melatih kemampuan diri baik mental maupun emosional alam diri kita. Jika dilihat dari sisi spiritual, ikut bergabung di IPNU dan IPPNU juga sebagai sarana dakwah secara nyata dengan membaur dengan masyarakat tanpa memandang status, kasta dan predikat. Banyak sisi yang bisa didapatkan ketika kita mau bergabung bersama di organisasi IPNU-IPPNU.

Di era yang serba digital dan virtual seperti sekarang ini, keberadaan organisasi IPNU-IPPNU belakangan sudah banyak peminatnya. IPNU IPPNU juga dianggap sebagai organisasi yang mempunyai visi dan misi bersifat sinyal positif untuk kegiatan pelajar-pelajar di berbagai pelosok negeri. Melalui media digital dan elektronik yang kian hari semakin mengalami perkembangan yang pesat berpeluang untuk menggerakan dan merekrut generasi muda NU supaya bisa bergabung.

Setelah berhasil gabung di organisasi IPNU-IPPNU, generasi muda NU mendapatkan kegiatan dan gemblengan dari para senior mengenai pelatihan kepemimpinan, kemandirian, dan administrasi. Hal ini diharapkan para generasi muda NU mampu membangun bangsa dengan memunculkan ide-ide cemerlang dengan berbagai inovasi.

Hal tersebut sebagai upaya mendongkrak mental sosial ekonomi yang memadai pada lingkungan sekitarnya. Dengan berbagai dukungan sesama antaranggota berpeluang menjadi kader yang kuat dan siap berkhidmah dengan masyarakat dan menunjukkan kiprah yang nyata untuk agama, bangsa dan negara.

Dari sumber berita yang saya temukan seputar ekonomi dan NU sebagaimana dikutip dari berita online Antaranews.id (edisi kamis 4 Juni 2020) bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama bersama-sama meluncurkan Kios Warga Nahdlatul Ulama (WarNU) digital.  Melalui kios WarNU Digital diharapkan bisa menyejahterakan warga NU pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Ide awal pencetusan program WarNu digital ini dikarenakan melihat era di mana masyarakat dilarang berkerumun dan kontak fisik terlalu dekat harus dihindari. Jadi dengan solusi inilah harapan besar semoga bisa menjadi solusi yang terbaik untuk menjaga roda kebutuhan masyarakat ditengah pandemi Covid-19.

Dari gagasan baik ini semoga peran IPNU IPPNU bersama stakeholder keuangan inklusif saling bersinergi dan mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh NU dan Kementerian bidang perekonomian. Hal itu sebagai langkah untuk bisa lebih maju dalam menyejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya warga NU di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini.

Selain itu, program yang bisa dilakukan kader IPNU-IPPNU lakukan yaitu dengan menjual barang kebutuhan yang diiklankan menggunakan media sosial seperti penjualan, pulsa (kouta) internet, baju/kaos, ataupun perlengkapan ibadah umat Islam. Langkah ini bisa dilakukan sebagai upaya melatih pengaktualisasikan diri sebagai pelaku ekonomi yang aktif. Pun menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan menciptakan produk, barang, dan jasa sehingga bisa berimbas pada kesejahteraan ekonomi di organisasi.

Atau contoh yang lainnya IPNU-IPPNU bisa mengadakan bazar sembako murah yang dikhususkan kepada warga yang kurang mampu. Pelajar NU juga berpeluang menciptakan produk hasil karya original yang bisa dipasarkan untuk konsumsi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Dari berbagai contoh program penguatan ekonomi di atas, pelajar NU bisa belajar mengupayakan kesejahteraan umat, bukan hanya kesejahteraan pribadi saja. Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk selalu berkontribusi melakukan perbuatan yang mempunyai nilai kemanfaatan secara nyata. Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Jabir, sebagai berikut:

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

Artinya:  “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).” (HR at-Tabrani)

Semoga dari berbagai contoh program atau kegiatan yang bisa laksanakan untuk mengembangkan ide tentang dunia ekonomi dan bisnis yang mempunyai daya jual dan daya saing dengan berbagai produk yang sudah ada, atau mungkin bisa memodifikasi produk-produk yang sudah ada.[*]

Penulis: A’isy Hanif Firdaus, Sekretaris PR IPNU Kedawon, Larangan, Kabupaten Brebes

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama