Berbuka Puasa Bersama, PW IPNU Sumsel Gandeng Uskup Agung Berbagi Pengetahuan Moderasi Beragama

Berbuka Puasa Bersama, PW IPNU Sumsel Gandeng Uskup Agung Berbagi Pengetahuan Moderasi Beragama


MEDIA IPNU  Menjelang dilaksanakannya Konfrensi Wilayah (Konferwil) Ke-X Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  16-17 April 2022 mendatang, IPNU Sumsel berbuka puasa bersama sekaligus bersilahturahmi dengan Uskup Agung Palembang, Sabtu (09/04/2022).

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Sumsel, Arip Farawita, mengatakan dalam pertemuan kali ini juga dihadiri oleh organisasi PMKRI dan Pemuda Gereja.

Pada kesempatan silahturahmi sekaligus mengundang Uskup Agung Palembang Mgr.Yohanes Harun untuk bisa hadir dan memberikan pengetahuan materi mengenai Moderasi Beragama. “untuk mengundang Uskup Agung Palembang Mgr.Yohanes Harun agar dapat hadir dan memberikan pengetahuan materi tentang moderasi beragama, pada kegiatan Konferwil,” ujarArip.

Dikatakan bahwa PW IPNU dan PMKRI sudah sering berkomunikasi dan berinterkasi dalam melakukan agenda bersama seperti agenda vaksin yang telah kita laksanakan beberapa bulan lalu.

“Kemudian saya juga mengamati anak muda sekarang jarang mendapat kesempatan pencerahan lintas agama dari uskup romo dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegera, bukan menjadi satu hal kita saling membeci akan tetapi itu merupakan suatu kekuatan, kami hari ini mendapat masukan yang luar biasa dari uskup dan romo, hal hal ini kami berharap ke depan kita dapat membuat kegiatan-kegiatan bersama,” ungkap Arip.

Ketua IPNU Sumsel ini juga berharap semoga sinergi ini berkesinambungan tidak berhenti saat berbuka puasa bersama saja, agar bersama-sama menjaga keamanan sehingga Sumsel zero conflick.

Baca juga: Calon Ketua Umum PP IPNU Periode 2022-2025 Resmi Ditetapkan

Uskup Agung Palembang Mgr.Yohanes Harus mengatakan beberapa hal terkait kalaborasinya bersama IPNU Sumsel. Dalam berbagai kegiatannya Uskup Agung merasa lebih dekat dengan Nahdlatul Ulama. Pun sudah sering mengadakan kegiatan bersama dengan organisasi islam lainnya dan silahturahmi dengan tokoh-tokoh Islam lainnya.

“Umat Katolik merasa lebih dekat dengan Jam’iyah NU dibanding ormas lainnya dan katolik juga sama seperti Nahdltul Ulama yang lebih ramah dengan tradisi kebudayaan,” terang Uskup Agung Palembang.

Ia juga  mengharapakan kerukunan dan persaudaran sejati tidak hanya pada orang tua akan tetapi harus dilanjutkan pada kaum muda sampai kapanpun.

“Terima kasih kepada PW IPNU Sumatra Selatan, sudah bersilaturhami kepada kami,” kata Uskup Agung Palembang.

Kemudian, Uskup Senior Alloysius Sudarso mengatakan pada era 1998 sering berkumpul menggerakkan pelajar untuk membersihkan puing-puing bekas kerusuhan di Kota Palembang.

Ia juga beharap gerakan ini terus berlanjut pada kaum pemuda. Katanya, salah satu kekhasan Nadhlatul Ulama adalah mencintai budaya, ini tercermin pada konsep Islam Nusantara. Islam di Indonesia bisa menjadi contoh di dunia dalam membangun negara dengan keberagaman.

Disela waktu berdikusi sambil berbuka puasa bersama, Ketua PW IPNU menyerahkan cinderamata berupa Buku hasil Penelitian kader kader IPNU sumsel yang Berjudul “Konsep Deradikalisasi Paham Keagamaan Persepektif IPNU Sumsel”. Harapannya,  buku ini dapat di sebar luaskan dalam rangka memerangi pemahaman pemahaman Radikalisme serta intoleransi pada kalangan generasi melenial kita.(mn/dh)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama