Pondok Gading Malang Gelar Haul, Salah Satu dari 10 Pesantren Tertua di Indonesia

Pondok Gading Malang Gelar Haul Salah Satu dari 10 Pesantren Tertua di Indonesia

MEDIA IPNUPondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) Gadingkasri, Klojen, Kota Malang akan menggelar Haul ke-52 besok, Minggu (29/05/2022). Pondok Gading atau Gadingpesantren ini merupakan Pondok Salaf tertua di Kota Malang, bahkan merupakan salah satu dari 10 Pesantren Tertua di Indonesia.

Haul kali ini PPMH akan mengundang KH. Husein Ilyas dari Mojokerto dan KH. Harun Ismail dari Blitar untuk memerikan mauidhoh hasanah.

KH. Khusein Ilyas merupakan Rais Syuriah PCNU Kababupaten Mojokerto sejak 2003 hingga sekarang. Beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah. Sedangkan KH. Harun Ismail adalah pengasuh Pondok Pesantren Al Iflah di Dusun Kasim, Desa Ploso, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar. Selain itu, beliau juga merupakan Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah Blitar Raya.

Kegiatan Haul ke-52 ini bukan berarti Pondok Gading Malang masih berusia 52 tahun. 52 tahun ini merupakan wafatnya KH. Muhammad Yahya (23 November 1971), cucu dari KH. Hasan Munadi (pendiri Pondok Gading).

Pondok Pesantren Gading Malang saat ini telah diasuh oleh pengasuh generasi keempat. Awalnya Pondok Gading didirikan oleh KH. Hasan Munadi pada 254 tahun yang lalu (tahun 1768). 

Kemudian dilanjutkan oleh KH. Ismail pada tahun 1858. Lalu pada tahun 1908 Pondok Gading diasuh oleh KH. Muhammad Yahya, sebagai generasi ketiga.

Para pengasuh Pondok Gading berturut-turut adalah sebagai berikut: KH. Hasan Munadi (1768 - 1858), KH. Isma'il (1858 - 1908), KH. Muhammad Yahya (1908 - 23 November 1971).

Setelah itu, Pondok Gading diasuh bersama-sama oleh KH. Abdurrohim Amrullah Yahya (1971 - 2010), KH. Abdurrahman Yahya (1971 - 2018), KH. Ahmad Arief Yahya (1971 - sekarang). Turut mengasuh pula menantu dari KH. Muhammad Yahya, yakni: KH. Muhammad Baidlowi Muslich, dan KH. Drs. M. Shohibul Kahfi, M.Pd (wafat 2020 yang lalu).

Di tengah keriuhan Kota Malang, Pondok Gading menjadi pondok salaf yang semakin besar dengan beradaptasi seiring berkembangnya zaman. Selain fokus mengaji, ada Madrasah Diniyah pada malam hari, para santri juga diperbolehkan kuliah pada pagi hingga sore hari.

Ratusan santri Pondok Gading Malang menyebar ke berbagai kampus di Kota Malang. Ada yang di Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB), UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Universitas Islam Malang (UNISMA), Universitas Merdeka Malang (UNMER), Politeknik Negeri Malang (Polinema), dan lain sebagainya.

Penulis: Syarif Dhanurendra

Baca juga: 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama