Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter, Ganti Era Ganti Kebijakan

Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter, Ganti Era Ganti Kebijakan
Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter, Ganti Era Ganti Kebijakan | foto: freepik.com

MEDIA IPNU - Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter, ganti era ganti kebijakan. Jadi bangsa yang besar salah satunya dapat dilihat dari pendidikannya apakah pendidikannya maju ataupun tidak serta bila hadapi pergantian yang lebih baik hingga mempengaruhi pada sumber energi manusianya. Orang-orang bisa jadi pakar yang handal serta bisa bersaing di kancah internasional. Bukankah sangat didamba dambakan? oh pasti telah tentu.

Hingga dari itu pembelajaran jadi berarti untuk siapa saja serta dimanapun ia terletak. Semacam yang kita tahu pada pembelajaran indonesia jaman dulu sampai saat ini pastinya terdapat perbandingan jauh serta hadapi pergantian secara terus menerus.

Dapat dilihat dari tujuan orang bersekolah, sumber belajar, sarana yang terdapat, akses pengajar, serta kurikulum. Pada aspek kurikulum telah tidak kaget lagi kalau hadapi pergantian berulang kali dari waktu ke waktu yang nyatanya hendak memunculkan akibat yang besar untuk kita seluruh.

Bila tujuan serta sasaran yang di idamkan bisa terpenuhi hingga tiap pembelajaran butuh terdapatnya kurikulum yang pas serta cocok. Tetapi kurikulum yang pas serta cocok bukanlah gampang sebab kurikulum tidak berdiri sendiri perihal ini diakibatkan sebab pertumbuhan era, pengaruh globalisasi, kemajuan teknologi, pengaruh dari politik, ekonomi, serta sosial budaya. Sehingga dapat dikatakan kalau kurikulum mempunyai peranan yang berarti untuk keberhasilan sesuatu pembelajaran serta bangsa ini.

Bila kurikulum masih disamakan pada era dulu hingga tidak hendak jadi efisien sehingga butuh terdapatnya revisi pada sistem pembelajaran di Indonesia dengan metode memperbaharui kurikulum.

Pada dikala ini terdapatnya 2 kurikulum yang diberlakukan di Indonesia ialah: Pertama, kurikulum K13 yang digunakan oleh sekolah sekolah biasa; serta kedua, kurikulum merdeka yang digunakan oleh sekolah- sekolah penggerak yang baru pada dikala ini.

Semacam yang kita tahu Nadiem makarim sebagai menteri pembelajaran dikala ini meluncurkan sekolah penggerak, sekolah penggerak ini telah diberlakukan di sekolah- sekolah tetapi belum seluruh sekolah jadi sekolah penggerak.

Pada implementasinya banyak hambatan yang terjalin di lapangan semacam yang dipaparkan oleh (Republik co. 2021) kalau kurikulum merdeka ini tidak hendak berjalan efisien kedepannya mengingat perihal ini diberlakukan pada dikala Covid- 19 para siswa melaksanakan pendidikan dengan jarak jauh hingga hendak timbul bermacam kendala- kendala yang ditimbulkan.

Kurikulum ini pula memperoleh kritikan dari bermacam guru- guru yang terdapat di Indonesia semacam pada pelatihan- pelatihan yang telah dijalankan dirasa kalau pelatihan yang tidak mewadahi serta waktu yang sangat kilat. Pastinya pergantian kurikulum ini hendak berefek pada guru- gurunya sebab berubahnya kurikulum hingga pendidikan serta bahan ajar hendak hadapi pergantian, sehingga guru wajib betul- betul mempersiapkan supaya gimana dalam pendidikan dapat berjalan secara efisien.

Tidak hanya itu tidak dapat seluruhnya jadi sekolah penggerak sebab bila mau jadi sekolah penggerak kepala sekolah wajib melaksanakan uji. Perihal ini jadi ketidakmerataan ataupun terdapatnya ketimpangan tiap sekolah.

Supaya kurikulum berjalan dengan baik hingga perlunya manajemen kurikulum yang direncanakan dengan matang serta membagikan evaluasi- evaluasi secara terus menerus. Guru jadi peranan yang berarti pada peluang kali ini dengan keaktifan guru serta wajib mempunyai partisipasi, bila guru bisa mengawali dengan baik hingga hendak berakibat pula pada partisipan didiknya nanti. Sehingga diawali dari diri sendiri tiap guru serta pemberian pelatihan- pelatihan yang pas. Diharapkan dengan aktivitas tersebut jadi pemecahan yang pas.

Dengan perbedaan-perbedaan yang terdapat serta bisa jadi membagikan akibat yang besar. Hingga butuh ditanyakan apakah kurikulum ini telah efisien? Apa saja akibat yang sudah diberikan kepada pembelajaran kita? Serta apakah pergantian kurikulum bisa membetulkan sistem pembelajaran yang telah terdapat ataupun malah kebalikannya yang hendak memunculkan bermacam permasalahan yang menaikkan peliknya dunia pembelajaran dikala ini?

Pendidikan Seumur Hidup dan Dinamika Kurikulum Merdeka

Kurikulum di Indonesia hadapi sebagian pergantian. Dalam sejarah, kurikulum 1948 ialah kurikulum yang memulai pembelajaran di Indonesia, setelah itu ditukar dengan kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum 2006 (KTSP) sampai Kurikulum 2013 (K13).

Pengembangan serta realisasi kurikulum tidak luput dari kedudukan kegiatan serta kreativitas guru dalam mengimplementasikan kurikulum. Pergantian kurikulum pula dicoba selaku wujud perilaku adaptif dalam mengalami pertumbuhan era paling utama dalam membiasakan pertumbuhan industri yang pesat.

Kurikulum yang adaptif bisa menyelaraskan ikatan antara zona industri serta pembelajaran. Bagi Sulfemi (2018) kurikulum ialah seperangkat rencana yang berisi peraturan menimpa bahan pelajaran selaku pedoman penyelenggaraan aktivitas pendidikan buat menggapai tujuan pembelajaran.

Program pendidikan, Pada bertepatan pada 11 februari 2022 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Kurikulum Merdeka. Keunggulan kurikulum merdeka antara lain:

  1. Tidak terdapatnya program peminatan di SMA sehingga siswa diberi kebebasan dalam memilah mata pelajaran cocok dengan atensi, bakat, serta aspirasinya;
  2. Guru mengajar sesuai tahap capaian serta pertumbuhan peserta didik;
  3. Sekolah diberi wewenang dalam meningkatkan kurikulum sesuai dengan ciri pembelajaran peserta didik.

Posisi implementasi Kurikulum Merdeka sudah tersebar di 34 Provinsi serta 514 Kabupaten/ Kota di Indonesia, dengan jumlah implementasi pada sekolah sebanyak 26. 313 Sekolah Bawah, 8. 860 Sekolah Menengah Dasar, serta 3. 859 Sekolah Menengah Atas.

Pemerintah lewat kemendikbud lagi melaksanakan program Sekolah Penggerak dengan Kurikulum Merdeka di dalamnya selaku kurikulum yang diimplementasikan pada program ini. Perihal ini tertuang dalam Keputusan Mendikbud Ristek No 162/ M/ 2021 tentang Sekolah Penggerak.

Bidang pendidikan, Sekolah Penggerak dibangun dengan fokus tingkatkan kompetensi siswa secara holistic buat mendorong perwujudan profil pelajar Pancasila. Kemudian ada pula gurupenggerak. Selaku kelanjutan reaksi pandemic COVID- 19 buat menghindari learning loss, Kurikulum Merdeka dibangun dengan tidak cuma bertumpu pada modul, hendak namun mempraktikkan pendidikan berbasis proyek (Project Based Learning).

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka pada Sekolah Bawah merupakan mengubah mata pelajaran IPA serta IPS yang semula dipisah pada K13 kemudian digabungkan jadi IPAS( Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) dengan tujuan supaya siswa bisa lebih menguasai area dekat.

Pada Sekolah Menengah Awal, mata pelajaran informatika jadi mata pelajaran harus di Kurikulum Merdeka buat membiasakan kemajuan teknologi. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas terdapatnya penghilangan penjurusan IPA, IPS, serta Bahasa. Siswa kelas XI serta XII hendak memilah campuran mata pelajaran yang cocok dengan atensi, bakat serta cita- cita.

Kurikulum Merdeka yang dipadukan dengan Sekolah Penggerak digadang- gadangkan bisa jadi penyandang harapan yang besar buat bisa mengembangakan kepribadian cocok dengan profil pelajar pancasila, tidak hanya itu supaya jadi pendukung buat pemulihan masalah- masalah yang terdapat di dunia pembelajaran dengan pendidikan yang bermacam- macam serta mempraktikkan pendidikan yang berbasis proyek ataupun kerap diucap dengan PBL (project Based Learning).

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

"Kebimbangan" jadi kata yang pas dikala mendengar terdapatnya kurikulum merdeka ini sebab banyaknya orang orang serta penulis sendiri kurang paham dengan begitu jelas semacam apa sistem kurikulum merdeka ini. Sosialisasi yang kurang, tidak meratanya, terkesan tergesa-gesa sehingga menimbulkan orang bertanya-tanya serta orang-orang merasa kurang dilibatkan di dalamnya.

Aku sendiri baru ketahui apa itu kurikulum merdeka dari diri aku yang mencari-cari di internet serta youtube hendak namun sumber yang kurang banyak memunculkan sebagian persoalan di benak aku. Bagi aku dengan terdapatnya kurikulum merdeka ini bisa menuntut buat siswa aktif serta mempunyai profil pancasila.

Hendak namun dengan kurikulum lebih dahulu ialah K13, belum secara benar serta menyeluruh di terapkan serta guru-guru yang bisa jadi belum dapat menyesuaikan diri kurikulum K13 dengan seluruhnya. Terlebih di daerah-daerah terpencil yang nyatanya masih tertinggal di bermacam perihal hingga telah sepatutnya pemerintah pula memikirkan hendak perihal itu.

Tidak hanya perihal tersebut dengan terdapatnya kurikulum merdeka ini nyatanya terdapat pro serta kontra dari bermacam susunan warga. Sebab terdapat sebagian pergantian yang signifikan.

Awal, di mulai dari pergantian mata pelajaran IPA serta IPS yang semula dipisah pada K13 kemudian digabungkan jadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) perihal ini dapat berakibat baik maupun tidak.

Bila dilihat dari segi baiknya siswa bisa menekuni seluruhnya tidak cuma berfokus pada salah satunya hendak namun dengan wajib menekuni seluruhnya siswa hendak merasa keberatan buat banyaknya pelajaran- pelajaran yang wajib dimengerti. Satu saja tidak dapat memahami seluruh terlebih dengan terdapatnya 2 yang dijadikan satu ini.

Kedua, nyatanya tidak seluruh sekolah bisa jadi sekolah penggerak cuma untuk kepala sekolah yang lolos dalam melaksanakan uji dalam artian tidak seluruh sekolah memperoleh peluang. Untuk yang tidak lolos masih memakai kurikulum k13 hingga bisa menimbulkan kasta-kasta antar sekolah.

Ketiga, perlunya pelatihan untuk guru buat dapat mempraktikkan kurikulum merdeka dengan baik. Pastinya sistem yang berbeda ini berakibat untuk guru, guru dituntut buat mengajar cocok dengan syarat serta guru dituntut buat dapat menerapkannya kepada siswanya nanti. Perihal ini jadi PR untuk ribuan guru supaya keberjalanan kurikulum dapat efisien serta efektif.

Keempat, dengan pelaksanaan project based learning (PBL) dimana siswa dituntut buat aktif serta guru selaku fasilitator saja perihal ini jadi pergantian yang baik supaya siswa bisa secara kritis buat menuangkan pikiran-pikiran, berkomentar, serta gimana siswa bisa memahami maupun bisa menuntaskan permasalahan yang terdapat tetapi terdapat sebagian siswa yang acuh tidak acuh dengan terdapatnya pergantian kurikulum sebab lazimnya siswa yang cenderung dijadikan objek supaya cocok dengan keinginan baik dari guru, orang tua, serta para pengambil kebijakan.

Persiapan untuk Meminimalisir Kendala

Perlunya persiapan pemerintah supaya bisa meminimalisir sebagian hambatan yang terdapat. Awal, sosialisasi yang diperluas dapat sosialisasi secara langsung serta tidak langsung. Bila secara langsung sosialisasi di tiap sekolah- sekolah serta buat sosialisasi secara tidak langsung dapat dari iklan serta pembuatan poster sebab orang- orang dapat memandang serta bisa tertarik dengan perihal tersebut dan tidak memunculkan kebimbangan yang berlarut- larut.

Kedua, pemberlakuan sekolah penggerak serta kurikulum merdeka ini di seluruh sekolah yang terdapat di Indonesia supaya tidak terjalin ketimpangan serta sekolah- sekolah diberikan peluang buat mencobanya.

Ketiga, pelatihan- pelatihan guru yang wajib mencukupi terpaut bahan ajar, gimana pengelolaan kelas, serta gimana pengajaran untuk para siswa. Pelatihan untuk guru dicoba pada saat

libur semester perihal ini dicoba supaya tidak menyita waktu para siswa serta bisa fokus apa yang butuh dicoba. Tetapi waktu dicoba wajib efisien dengan kilat serta pendek supaya partisipan pelatihan bisa memahaminya.

Keempat, pengawasan yang berkala dari saat sebelum, dikala, serta setelah diberlakukannya kurikulum merdeka ini supaya mengenali kekurangan serta kasus yang butuh diperbaiki. Dengan terdapatnya penilaian secara berkala diharapkan bisa sukses serta bisa membongkar permasalahan yang ditimbulkan.

Kesimpulan Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter

Perubahan-perubahan yang diberikan pada dunia pembelajaran oleh kemendikbud pada aspek kurikulum yang diharapkan bisa menuntaskan kasus yang terdapat lebih dahulu, menyempurnakan kurikulum yang lebih dahulu, serta melaksanakan update kurikulum.

Pada dikala ini Indonesia mempunyai 2 kurikulum ialah kurikulum K13 serta Kurikulum merdeka. Kurikulum K13 yang dipunyai oleh sekolah- sekolah biasa serta kurikulum merdeka yang dipunyai oleh sekolah penggerak. Keduanya mempunyai perbandingan yang signifikan pada sistemnya, pastinya perihal tersebut menuai pro serta kontra pada lapisan- lapisan warga.

Sebagian warga menunjang serta sebagian warga mengkritik terdapatnya kurikulum merdeka ini. Kemendikbud yang semacam tergesa- gesa serta masih banyaknya orang- orang kurang mengenali secara jelas menimpa kurikulum ini. Sehingga sebagian pemecahan yang pas supaya pemerintah bisa menyempurnakan kurikulum ini serta nyatanya pemerintah wajib siap dengan bermacam konsekuensi yang hendak timbul. Bila suatu pergantian disikapi dengan pesimistis hingga tidak hendak baik sehingga pergantian wajib disikapi dengan pas supaya membagikan revisi ke depannya.(sd)

Baca juga: 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama