Cara Menjadi Humoris dan Konsep "Gitu Aja Kok Repot"

Cara Menjadi Humoris dan Konsep Gitu Aja Kok Repot
Ilustrasi: Gus Dur | www.jejakonline.com

MEDIA IPNU - Cara Menjadi Humoris dan Konsep Gitu Aja Kok Repot. Kehidupan dunia dianggap serius, padahal juga ndak serius-serius amat. Hidup ini penuh keseriusan, atau kita yang bukan humoris, hhe..

Tertawa menjadi salah satu kebutuhan manusia. Orang yang hidupnya ndak pernah tertawa pasti banyak mikirin hutang, apalagi hutang negara, hha. Tapi kalau terlalu banyak tertawa, apalagi tertawa-tawa sendiri di pinggir jalan, pasti dianggap orang gila.

Orang gila itu siapa sih bro? Apa mereka yang telanjang di pinggir jalan, sambil tertawa ria memegang boneka? Apa bedanya kegilaan mereka dengan para koruptor yang rela mengambil uang rakyat, hanya untuk membeli biskuat.

Bukankah para koruptor itu juga gila, bukankah para penjilat kekuasaan juga gila, atau jangan-jangan kita sendiri yang gila? Kalau kamu mungkin gila asmara yah, ayo ngaku!

Itulah kelucuan kehidupan dunia bro, jadi ndak usah diambil pusing yah, kalau pusing tinggal beli bodrex di Indomaret. Bergembiralah, tapi jangan melampaui batas.

Kenapa semua orang berlomba-lomba mengatakan kegilaan orang lain, padahal dirinya juga gila? Hhe

Kegilaan memiliki banyak perspektif, ada banyak istilah tentang kegilaan seseorang, ada orang yang disebut gila harta, gila jabatan, gila kekuasaan, gila asmara, dan istilah-istilah lain. Kegilaan sendiri memang kata yang abstrak untuk menyebutkan sifat berlebihan seseorang dalam berbagai hal.

Mungkin teman-teman ndak asing dengan kalimat “ Gitu Aja Kok Repot”. Kalimat tersebut sering diungkapkan oleh salah seorang tokoh nasional, dan guru bangsa, Gus Dur. Gus Dur sangat akrab dengan dunia humoris, intelektual, serta spiritual. Beliau adalah salah satu inspirator dari anak-anak muda Indonesia saat itu, hingga sekarang.

Gus Dur mampu memberikan solusi ditengah kegalauan masyarakat, dan problematika kegilaan nasional, hha. Banyak masyarakat saat itu yang gelisah tentang integritas bangsa, gila kekuasaan, terlebih orang-orang yang berusaha melengserkan beliau dari kursi kepresidenan.

Gus Dur banyak mengajarkan kita tentang kearifan dalam berbagai hal, termasuk hal yang rumit, yaitu politik. Gus Dur yang humoris tak hilang ketika beliau mendirikan sebuah parpol, PKB. Bahkan saat beliau terpilih menjadi presiden, selera humor beliau tetap hidup.

Pergaulan Gus Dur juga sangat luas, baik dengan tokoh nasional atau pun Internsional. Beliau sering sekali melontarkan humor-humor segar dengan lawan bicaranya, termasuk saat pertemuan nya dengan presiden Amerika Serita, Bill Clinton.

Jadi kesimpulan dari tulisan yang abstrak ini adalah, selera humor yang dipadukan dengan intelektual, pergaulan, politik, dan lain-lain, menjadikan hidup ini menjadi lebih berwarna. Seseorang yang humoris pasti cerdas, namun orang cerdas belum tentu humoris.

 

Blitar, 25 September 2022

Penulis: Brilliant Syaifulloh (Ketua PAKPT Syakasya UM)


Baca juga:

Cara Menjadi Humoris dan Konsep Gitu Aja Kok Repot. Ini Cara Menjadi Humoris dan Konsep Gitu Aja Kok Repot. Info Cara Menjadi Humoris dan Konsep Gitu Aja Kok Repot. Tentang Cara Menjadi Humoris dan Konsep Gitu Aja. Jika Cara Menjadi Humoris dan Konsep Gitu Aja. Maka Cara Menjadi Humoris dan Konsep. Jadi Cara Menjadi Humoris dan Konsep. Andai Cara Menjadi Humoris dan Konsep. Misalnya, Cara Menjadi Humoris. Namun, Cara Menjadi Humoris. Ini Cara Menjadi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama