Puisi Tentang Belajar Dari Rumah di Masa Pandemi

Puisi Tentang Belajar Dari Rumah di Masa Pandemi


MEDIA IPNU
– Puisi tentang belajar dari rumah kini lumayan banyak dicari. Bukan masalah ingin menulis, tapi karena tugas dari Bu Guru. Iya, ‘kan? Oke, deh… Mudah-mudahan masih tetap semangat dalam belajar. Entah itu belajar online ataupun belajar tatap muka, keduanya cumalah suatu sistem yang butuh kita tempuh. Sejatinya buat menaikkan ilmu kita dapat melaksanakannya kapan saja, di mana saja, bersama siapa saja, dan dapat pula dengan media apa saja.

Walaupun begitu, terpaut dengan aktivitas belajar di rumah secara online, barangkali dirimu memiliki suka, duka, kesan, pesan, dan harapan tertentu, kan? Jadi, hendak terus menjadi seru apabila ungkapan semangat kita tuangkan dalam puisi belajar online di rumah dikala Pandemi Covid-19. Nah berikut terdapat sebagian contoh:

Langsung disimak saja ya:

Puisi: Menghitung Hari-hari di Rumah (Belajar dari rumah)

Kemarin hari Senin
Saya masih belajar di rumah

Membaca
Berhitung
Berdiskusi

Hari ini hari Selasa
Saya senantiasa belajar di rumah

Mengerjakan tugas
Bertanya kepada guru
Tanpa sempat sedikit juga tiba rumput di taman sekolah

Menghitung hari- hari di rumah.
Tiap hari dalam satu pekan saya cuma belajar dari jauh.
Tanpa terdapat pertemuan tatap muka.
Ruang kelas juga sangat dekat.
Terdapat di sebelah kamar tidurku.

Rasanya guru begitu jauh dari pandangku.
Tetapi kedatangan mereka senantiasa dekat.
Saya bergairah memetik ilmu.

Tampaknya tidak lumayan bagiku cuma menghitung hari- hari di rumah.
Tanpa terdapat keringat, gimana saya dapat bertumbuh?

Saya memiliki cita- cita.
Bapak serta Ibuku memiliki tekad.
Serta negara ini memiliki tujuan.
Menghitung hari- hari di rumah, saya mau menggapai apa yang mereka mau buat saya capai.

Baca juga: Calon Ketua Umum PP IPNU Periode 2022-2025 Resmi Ditetapkan

Puisi: Online

Saban hari saya mulai melaksanakan ekspedisi sepi.
Ekspedisi yang hening tanpa terdapat bayang- bayang dari cahaya matahari.

Di sebalik kesunyian itu kami begitu dekat.
Centang biru serta centang abu- abu menghiasi waktu sendiri.

Membalas pesan teman
Mengomentari opini guru
Mengumpulkan tugas
Dikejar- kejar oleh tenggat waktu

Setahun lebih saya padat jadwal dengan online.
Apa- apa yang kucari, kudapat dengan online.
Apalagi buat tersenyum, riang, serta tertawa.

Seluruh sebab corona sampai kesimpulannya ekspedisi sepi ini wajib kutempuh.
Belajar dari rumah.
Dapat muncul sesekali ke taman sekolah saja saya telah senang.

Seakan- akan terdapat sinar tentu.
Sebagaimana matahari terbit.
Kalau senantiasa terdapat pencerah lain kala bintang-bintang di langit mulai berpamitan digerus kelam.

Belajar online telah jadi bagian hidup kamu.
Sangat ekspedisi sepi yang berdampingan dengan rindu.
Saat sebelum masa keramaian itu datang, saya berjanji hendak terus menaikkan ilmu.

Baca juga: Trilogi Gerakan Pelajar NU sebagai Spirit Kader

Puisi: Apa Berita Masa Depan

Apa berita masa depan
Pandemi hari ini membuatku kesepian
Terus menjadi sulit bertemu teman- teman
Apalagi menyapa guru juga cuma dapat dari kejauhan

Masa depan dapat jadi buram
Tetapi saya tidak mau muram
Apalah maksudnya diri mengkhawatirkan suatu yang temaram
Tiada faedah kemudian hati ini juga lekas jauh dari tenteram

Dengan belajar masa depan hendak jadi bahagia
Sebagaimana pagi- pagi kita
Dengan damai memandang arunika
Sebagaimana sore hari kita yang riang dengan senja

Masa depanmu hendak tergantung padamu
Apa yang kau jalani hari ini senantiasa manfaatkan waktu luang
Pandemi corona cumalah tamu
Yang jadi penguji tentang seberapa mau kau berjuang

Demikian tadi puisi tentang belajar dari rumah. Semoga bermanfaat. Salam Berjuta!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama