Infaq Diberikan kepada Lima Golongan, Ini Penjelasannya

Infaq Diberikan kepada Lima Golongan, Ini Penjelasannya
Infaq Diberikan kepada Lima Golongan, Ini Penjelasannya 

MEDIA IPNU - Infaq Diberikan kepada Lima Golongan, Ini Penjelasannya. Infaq merupakan memakai ataupun membelanjakan harta-benda buat pelbagai kebaikan, semacam buat berangkat haji, umrah, menafkahi keluarga, menunaikan zakat, serta lain sebagainya. Oleh sebab itu orang yang menghambur-hamburkan ataupun yang menyia-nyiakan harta bendanya tidak dapat diucap munfiq (orang yang berinfaq).

Penafsiran Infaq ini sebagaimana dikemukakan Imam Fakhruddin ar- Razi: “Ketahuilah kalau Infaq merupakan membelanjakan harta-benda buat hal-hal yang memiliki kemaslahatan. Oleh sebab itu orang yang menyia- nyiakan harta bendanya tidak dapat diucap selaku munfiq (orang yang berInfaq)." (Fakhruddin ar-Razi, Mafatih al- Ghaib, Bairut- Daru Ihya` at-Turats al-‘Arabi, tt, juz, 5, h. 293).

Al- Quran menerangkan orang- orang yang sangat berhak menerima infaq serta sedekah. Mereka hendaknya diprioritaskan saat sebelum orang lain.

Siapakah orang tersebut? Berikut firman Allah Taala yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang wajib mereka infaqkan. Katakanlah, Harta apa saja yang kalian infaqkan, hendaknya diperuntukkan untuk kedua orang tua, saudara, anak yatim, orang miskin serta orang yang dalam perjalanan. Serta kebaikan apa saja yang kalian kerjakan, hingga sebetulnya Allah Maha Mengetahui." (QS Al- Baqarah Ayat 215)

Infaq pada ayat ini merupakan sedekah yang bertabiat anjuran ataupun sunnah. Bukan zakat yang diharuskan dalam agama serta sudah didetetapkan siapa yang berhak menerimanya semacam yang tertuang dalam Surah at- Taubah Ayat 60.

Dipaparkan dalam Tafsir Kemenag, Ibnu Abbas meriwayatkan kalau Amir bin al-Jamuh al-Ansari, orang yang sudah lanjut umur serta memiliki banyak harta, bertanya kepada Rasulullah SAW. "Harta apakah yang hendaknya aku nafkahkan serta kepada siapa nafkah itu aku bagikan?"

Selaku jawaban, turunlah ayat ini. Ayat ini mengarahkan kalau apa saja yang dinafkahkan, banyak maupun sedikit pahalanya merupakan buat orang yang menafkahkan itu serta tercatat di sisi Allah selaku amal saleh sebagaimana dipaparkan dalam satu hadis yang berbunyi: "Bahwasannya pahala perbuatanmu merupakan kepunyaanmu. Akulah yang mencatatnya untukmu." (HR Muslim dari Abu dzarr al-Giffari)

1. Infaq Diberikan kepada Orangtua

Orang yang sangat berhak kita sedekahi yakni orangtua. Hendaknya harta yang kita miliki diberikan lebih dulu kepada orang tua ialah ibu- bapak, sebab keduanya merupakan orang yang sangat berjasa kepada anaknya. Merekalah yang mendidiknya semenjak dalam isi, serta pada waktu kecil bersusah payah dalam melindungi pertumbuhannya.

2. Infaq Diberikan kepada Kalangan Kerabat

Sehabis orangtua, barulah nafkah diberikan kepada kalangan saudara, semacam kanak- kanak, saudara- saudara yang membutuhkan dorongan. Mereka itu merupakan orang- orang yang semestinya dibantu, sebab jika dibiarkan saja, kesimpulannya mereka hendak memohon kepada orang lain, dampaknya hendak memalukan keluarga.

3. Infaq dan Sedekah untuk Anak Yatim

Sehabis orangtua serta saudara, kita membagikan infaq serta sedekah kepada kanak- kanak yatim yang belum dapat berupaya buat penuhi keperluannya.

4. Infaq dan Sedekah untuk Orang Miskin

Setelah itu kepada orang- orang miskin. Orang miskin memerlukan dorongan sebab mereka hidup serba kekurangan. Keutamaan menolong orang miskin sangat bernilai di sisi Allah.

5. Infaq dan Sedekah untuk Orang yang Dalam Perjalanan (Musafir)

Orang yang berhak selanjutnya orang- orang yang lagi dalam ekspedisi( musafir). Mereka layak diberi infaq serta sedekah buat menutupi keperluannya. Setelah itu, meringankan beban sebab sekalipun mereka tidak terdapat ikatan famili, namun mereka merupakan keluarga besar kalangan Muslimin, yang sewajarnya dibantu kala mereka dalam kesulitan.

Kalau Infaq itu lebih universal sebab mencakup pula sedekah serta zakat. Sebaliknya sedekahadalah apa yang diberikan oleh seorang dengan tujuan buat mendekatkan diri kepada Allah swt, serta tercakup di dalamnya merupakan zakat.

Kelainannya, zakat itu ialah sedekah harus yang diambil dari harta yang tertentu semacam emas, perak (ataupun harta simpanan), serta hewan ternak. Disamping itu zakat diberikan kepada golongan tertentu yang jumlahnya 8 (al-ashnaf ats-tsamaniyah), serta pada waktu tertentu pula.

Demikian uraian pendek ini mudah- mudahan dapat berguna. Jadi kesimpulan sekalian anjuran kami begini: Belanjakan harta barang Kamu buat hal- hal yang bawa kemaslahatan( Infaq), tunaikan kewajiban zakat bila telah terpenuhi seluruh ketentuannya, serta bila terdapat rezeki lebih bersedekahlah dengan metode diam-diam supaya bebas dari riya.(dh)

Baca juga: 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama