Interpersonal adalah Strategi Organisasi Pelajar Hadapi Tantangan

Interpersonal adalah Strategi Organisasi Pelajar Hadapi Tantangan
Interpersonal adalah Strategi Organisasi Pelajar Hadapi Tantangan | instagram @avy_ar_


MEDIA IPNU - Membahas tentang peran, gerakan, dan eksistensi IPNU IPPNU dalam kaitannya dengan proses globalisasi merupakan sebuah topik yang tidak asing dan tugas yang sangat berat. Komunikasi interpersonal adalah strategi penting untuk sebuah organisasi pelajar dalam hadapi tantangan zaman.

Ada istilah komunikasi intrapersonal dan interpersonal. Komunikasi intrapersonal mengacu pada komunikasi dalam diri seorang. Ini merupakan proses merasakan, memikirkan, mengevaluasi, serta menafsirkan peristiwa dalam benak seorang.

Komunikasi intrapersonal merupakan wujud komunikasi manusia yang sangat murni serta sangat bawah. Di tiap momen kehidupan, orang menerima pesan lewat mata, kuping, kulit, hidung, ataupun perlengkapan indera yang lain. Sebelum merespon pesan tersebut, orang melaksanakan komunikasi intrapersonal dalam dirinya bersumber pada anggapan serta pengalaman lebih dahulu.

Orang yang berbeda bisa jadi menjawab pesan tunggal secara berbeda sebab perbandingan dalam anggapan serta pengalaman mereka.

Ulasan di atas merumuskan kalau komunikasi intrapersonal terjalin kala seorang berbicara dengan dirinya sendiri. Ini merupakan wujud komunikasi yang sangat mendasar. Kala seorang menerima pesan ataupun mengamati suatu, tanggapannya tergantung pada komunikasi intrapersonal.

Makna Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal terjalin kala 2 orang ikut serta dalam proses komunikasi. Dalam makna yang lebih luas, komunikasi interpersonal merupakan pertukaran data, ilham, komentar serta perasaan yang berkaitan dengan peristiwa individu, keluarga, organisasi, sosial, nasional serta internasional antara 2 orang yang terletak di tempat yang sama.

Berbicara secara interpersonal adalah kebutuhan bawah kelangsungan hidup manusia. Orang- orang melaksanakan komunikasi antarpribadi tidak cuma di rumah ataupun di kantor namun pula dikala mereka berjalan, bepergian, bekerja, berbelanja, membaca koran, ataupun menyaksikan game serta film.

Biasanya, komunikasi antarpribadi berlangsung lewat obrolan tatap muka. Tetapi, ini bisa berbentuk obrolan telepon bila orang tersambung secara emosional.

Dari ulasan di atas, kita bisa merumuskan kalau kala 2 orang bertukar pemikiran, perasaan serta perilaku tentang permasalahan apa juga, itu diucap selaku komunikasi antarpribadi.

Interpersonal adalah Strategi Organisasi

Intrapersonal serta interpersonal merupakan 2 wujud bawah komunikasi manusia. Kedua tipe komunikasi ini menyebar di seluruh aspek kehidupan manusia. Dari buaian sampai liang kubur, orang terus menerus melaksanakan komunikasi intrapersonal.

Strategi penguatan interpersonal skill harus dilakukan oleh seluruh kader militan IPNU IPPNU. Setidaknya ada 15 kata kunci dalam menjalankan strategi ini: Komunikasi verbal, Komunikasi nonverbal, Empati, Mendengarkan, Problemsolving, Kepemimpinan, Manajemen konflik, Negosiasi, Kerja sama, Etika tempat kerja (berproses di organisasi), Kecerdasan emosional Kesabaran, Menghargai orang lain, Bersikap tegas, Terbuka terhadap feedback. Itulah detail bahwa interpersonal adalah strategi penting untuk sebuah organisasi pelajar dalam hadapi tantangan zaman.

Setidaknya ada empat hal yang dapat meningkatkan interpersonal skill. Keempat hal itu adalah Cari cara untuk meningkatkan rasa percaya diri, Meminta feedback dari sahabat dan orang-orang dekat, Bertanya dan menyimak, Bayangkan seandainya berada di posisi orang lain.

Globalisasi dan Peran Kader IPNU IPPNU

Istilah globalisasi adalah suatu tersebarnya ilmu pengetahuan dari penjuru dunia hingga ke penjuru dunia lain. Proses globalisasi merupakan proses integrasi dunia yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Adanya kemajuan infrastruktur transportasi dan komunikasi.

Cepat atau lambat proses globalisasi terus terjadi dalam kehidupan umat manusia seiring dengan tantangannya yang harus dihadapi. Tentunya proses ini mempunyai dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif dari globalisasi adalah manusia dapat memahami ilmu pengetahuan dan menerima informasi-informasi faktual dengan cepat di pelbagai belahan dunia tanpa harus menyambangi tempat yang menjadi sumber pengetahuan dan informasi tersebut. Di sisi lain dampak negatif dari proses globalisasi ini adalah masuknya dengan mudah nilai-nilai, gaya hidup, dan paham barat seperti sekularisme, hedonisme, pergaulan bebas dan yang lainnya. Di mana hal itu tidak sesuai dengan cara hidup orang indonesia termasuk umat islam khususnya Generasi muda Nahdlatul ulama.

Lalu bagimanalah kita sebagai kader IPNU dalam menghadapi tantangan yang timbul dari proses globalisasi ini?

Penghidupan sistem organisasi, refungsionalisasi peran yang dibarengi oleh semangat trilogi Belajar, Berjuang, Bertaqwa perlu secara terus menerus dilakukan oleh IPNU yang berhadapan dengan tantangan globalisasi. Dengan strategi ini, IPNU akan terus bisa bertahan hidup, tidak akan ketinggalan dan tidak akan mengalami stagnasi peran dan fungsi IPNU itu sendiri. Kader IPNU dituntut untuk melakukan reorientasi pemikiran dalam mengantisipasi terhadap gerak laju perubahan sosial budaya.

Sebaliknya, IPNU dan selurus intrusmen organisasi di dalamnya harus bisa mencermati terhadap pengaruh negatif peradaban yang di bawa oleh proses tersebut. Bahkan IPNU harus bisa menolak paham-paham yang dihasilkan oleh kebudayaan barat semisal rasionalisme, matrelialisme, individualisme, antroposentrisme dan sejenisnya yang mana semua itu tidak selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam ahlusunnah wal jamaah dan cara berfikir, bersikap, dan bertindak IPNU sendiri.

Di sisi lain, IPNU harus tetap mempertahankan nilai-nilai dari budaya tradisionalnya dengan tidak harus menutup diri untuk menerima hal-hal yang postif yang datang dari kehidupan barat. Begitupula IPNU harus tetap konsisten dalam menjalankan strategi kebudaayan sebagaimana prinsip NU yaitu "Al muhafadzotu alal qomish shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah", memelihara unsur-unsur lama yang baik dan menerima unsur-unsur baru yang lebih baik.

Pada saat ini, peran kader IPNU harus tetap terlihat di dalam sendi kehidupan. Salahsatu dengan destinasi intelektual yang merupakan salahsatu manifestasi kader IPNU dalam melakukan aktualisasi diri untuk menjawab tantangan perubahan globalisasi. Maka dari itu IPNU harus menciptakan kader yang mampu bersaing secara global, namun tegap mempertahankan budaya lokal. Dengan begitu eksistensi dan peran IPNU tidak termaginalkan seiringan dengan adanya proses globalisasi yanh tidak akan pernah berhenti.(*)

*Oleh: Rinaldi Subagja (Sekretaris PC IPNU Kab. Purwakarta).

Baca juga: 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama