Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab IPNU IPPNU

Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab IPNU IPPNU
Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab IPNU IPPNU

MEDIA IPNU - Tradisi ziaroh sesudah Konferancab IPNU IPPNU. Selepas acara Konferancab, PAC IPNU IPPNU Sukoharjo melakukan ziarah ke makam waliyullah dan para muassis. Tujuannya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah swt, meminta izin kepada Alm Prof Dr KH Tolhah Mansur dan Hj Umroh Machfudzoh dengan berziaroh.

Ziaroh menjadi tradisi penting bagi umat Islam untuk mengingat kematian atas jasa-jasa pahlawan, keluarga, hingga orang terdekat. Sehingga penanaman spiritualnya sangat kuat terhadap penanaman sebagai kenang-kenangan kehidupannya. Khususnya bagi warga NU yang mayoritasnya memiliki amaliyah-amaliyah baik secara adat istiadat maupun kesehariannya. Serta mampu meningkatkan rasa kepercayaan diri untuk tetap memiliki komitmen mampu memberi doa sebanyak-banyaknya kepada orang meninggal.

Dengan begitu, ziaroh bukan saja sekedar rutinan biasa, tetapi mampu meningkatkan ketakwaan dengan Allah swt, sekaligus kado terindah orang meninggal yang pada masannya memiliki perbuatan buruk dan baik di dunia.

Ziaroh juga ditularkan oleh regenerasi NU selanjutnya akan ingat selalu jasa hidupnya para Ulama pendahulu. Salah satunya yang kiat melekat adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Putri atau disingkat IPNU IPPNU punya ciri khas tersendiri untuk berziarah.

Tentu inilah mengapa IPNU IPPNU selalu eksis di masyarakat kalau Bahasa jawanya Penderek (pengikut Ulama) melangkah dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan dalam keagamaan. Tradisi ini juga sudah pernah dilakukan PAC IPNU IPPNU Se-Sukoharjo beberapa bulan yang lalu.

Ini sangat penting sekali mengingat perkembangan kaderisasi IPNU IPPNU punya perubahan masing-masing terutama dalam hal karakteristik, intlektulitas, dan spiritualitas. Seperti halnya jargonnya belajar, berjuang, bertakwa. Apalagi ziaroh juga diperintahkan oleh Rasulullah saw yang pada awalnya melarangnya

 كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً  

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah),(HR. Hakim).

Dalam Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali pun juga dijelaskan bahwa ziaroh memiliki tujuan mengingat kematian, dan disunahkan menziarohi orang-orang shalih sebagai tabarukkan (mencari keberkahan).  Ini menunjukkan IPNU IPPNU memberikan warna agamis kalangan pemuda-pemudi agar nantinya penerus tokoh NU akan selalu dinantikkan ke depannya.

Penulis: Ahmad Zuhdy Alkhariri (Anggota PAC IPNU Sukoharjo)

Baca juga: Forum Media IPNU

Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab IPNU IPPNU. Ini Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab IPNU IPPNU. Info Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab. Jika Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab. Maka Tradisi Ziaroh IPNU IPPNU. Tradisi Ziaroh IPNU IPPNU.

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama