IPNU IPPNU Bantul: Politik Identitas Dapat Merusak Persatuan Bangsa

Gelar Sarasehan Kebinekaan, IPNU-IPPNU Bantul: Politik Identitas Dapat Merusak Persatuan Bangsa
Sarasehan Kebhinekaan IPNU IPPNU Bantul

MEDIA IPNU - Gelar Sarasehan Kebhinekaan, IPNU-IPPNU Bantul: Politik Identitas Dapat Merusak Persatuan Bangsa. Masih dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bantul menggelar Sarasehan Kebinekaan. Acara berlangsung di Resto Ingkung Joglo Pring Waroeng Ndesso Dusun Santan RT.01, Guwosari, Pajangan, Bantul, Sabtu (19/8/2023).

Sarasehan tersebut mengundang selumlah elemen masyarakat Bantul dari perwakilan organisasi kepemudaan (OKP), organisasi kemasyarakatan (ormas), mahasiswa, relawan, dan pegiat media sosial (medsos).

Ketua IPNU Bantul Danil Mawardi mengatakan, tema yang diangkat dalam sarasehan 'Merajut Ukhuwah Wathaniyah di tengah Potensi Ancaman Politik Identitas Jelang Kampanye Pemilu 2024,' ukhuwah wathaniyah sendiri bermakna ikatan persaudaraan yang terdiri dari berbagai macam ras, suku, budaya, maupun agama.

Dampak dari Politik Identitas adalah rusaknya persatuan di masyarakat, polarisasi agama, intoleransi, dan konflik sosial.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat di Bantul khususnya generasi muda bisa berperan bersama-sama sebagai pelopor dalam mewujudkan pemilu yang damai, sejuk, dan bermartabat," ujarnya.

Sarasehan tersebut menghadirkan perwakilan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIJ dan Civitas Akademika Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja. Komisioner Bawaslu DIJ Sutrisnowati menyampaikan, pemilih milenial di DIJ ada sekitar 51 persen, semua memiliki peran dalam menentukan hasil pemilu yang berintegritas, bisa melalui media sosial yang positif.

"Generasi muda akan menjadi pelopor untuk mencegah adanya praktek politik identitas, melalui komunitas generasi muda menjadi salah satu pioner dalam pencegahan. Kemudian saat proses pemilu bukan lagi menjadi pelopor namun menjadi pelapor, di mana adanya pelanggran pada proses pemilu," ungkapnya.

Dosen Fakultas Hukum UII Dian Kus Pratiwi, mengatakan, secara akademis politik identitas tidak dapat terhindar karena dimana masyarakat Indonesia memang terkelompok kelompok mulai dari agama suku dan ras.

“Namun demikian yang harus kita hindari yaitu jangan sampai keberagaman ini ditumpangi menjadi alat penyebar kebencian kepada lawan politik melalu suku agama dan ras," ucapnya.

Di akhir, kegiatan ditutup dengan Deklarasi Tolak Politik Sara, Tolak Ujaran Kebencian, dan Tolak Berita Hoax dengan membentangkan spanduk petisi yang ditanda tangani Elemen Masyarakat Bantul dengan bertuliskan 'Menolak Segala Bentuk Politik Identitas yang Dapat Memecah Belah Persatuan dan Kesatuan' dan 'Mewujudkan Pemilu 2024 yang Bermartabat, Damai, Kondusif, serta Bebas dari Intoleransi dan Konflik Sosial.(afl)

Baca juga:  cakarif.my.id

IPNU IPPNU Bantul: Politik Identitas Dapat Merusak Persatuan Bangsa. Ini IPNU IPPNU Bantul: Politik Identitas Dapat Merusak Persatuan Bangsa. Info IPNU IPPNU Bantul: Politik Identitas. IPNU IPPNU Bantul.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama