Nadhom Alfiyah tentang Cinta

Nadhom Alfiyah tentang Cinta
Nadhom Alfiyah tentang Cinta | Foto instagram @_nenglilis

MEDIA IPNU - Nadhom Alfiyah tentang cinta. Siapa sih yang ingin menemukan cinta abal abal dari orang yang lagi dikejarnya! Pasti tidak ada. Terlebih santri yang oleh warga dicap selaku orang yang mengerti agama, pasti hendak sungguh sungguh dalam menjaga cerita cinta ini.

Dalam dunia pesantren, ajaran tentang rumus cinta tidak menemukan atensi yang nomor wahid. Karena, sentimen dunia perkasihan ini masih dipercaya sanggup mengalihkan minat belajar, termasuk pula untuk santri.

Kendati demikian, santri tidak dapat ditantang soal perkasihan ini. Karena, mereka mempunyai rumus cinta yang aku rasa lumayan ampuh dari pada cerita cinta Hayati serta Zainuddin.

Konsep cinta ini mereka pelajari dari kitab kuning, Alfiyah Ibnu Malik, sesuatu kitab yang secara tekstual menceritakan tentang gramatikal arab. Dari kitab ini para santri mempunyai tafsiran lain dari arti tekstualnya jadi rumus cinta.

Berikut merupakan sebagian bait di nadhom Alfiyah Ibnu Malik yang secara tidak langsung berikan pencerahan tentang cinta.

Nadhom Alfiyah tentang Cinta, Esai, Alfiyah, Alfiyah Ibnu Malik, Nadhom Alfiyah, Nadhoman, Santri, Cinta, Jatuh Cinta,Love,kata kata cinta,fall in love,kata mutiara cinta,cerita cinta,cinta sejati

Jika Dapat Nyaman dengan yang Dekat, Kenapa Harus Mencari yang Jauh?

وفي اختيار لايجيئ المنفصل #  إذا تأتى أن يجيئ المتصل

# Dalam kondisi tidak terpaksa, tidak perlu mendatangkan dhomir munfasil

# Selama masih bisa memakai dhomir muttasil (bait ke- 63).

Pengaplikasian bait ini semisal pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah dhomir muttasil ( tersambung dengan fi’il )

Contoh: ضربتُك, bukan ضربت إيك

Dalam konteks cinta serta mencari pendamping, banyak yang menganjurkan kalau wajib mencari dari golongan yang masih dalam satu area, misalnya satu desa, satu kampus/ pondok pesantren, ataupun apalagi satu kelas.

Sebabnya simpel, sebab pendamping yang masih dalam satu area/ almamater, pemikiran serta ideologinya bisa jadi selaras. Perihal itu, sedikitnya hendak mempengaruhi pada kelanggengan ikatan tersebut.

Tetapi, perihal itu cumalah selaku anjuran, pada kesimpulannya mencari pendamping dari area yang jauh berbeda juga tidaklah sebagi larangan. Biarkanlah si waktu sendiri yang menanggapi Mengenai si jodoh.

Adakalanya Pendamping yang Sesuai itu Berawal dari Orang yang Tidak Sempat Tahu Sama Sekali

فقد يكونان منكرين #  كما يكونان معرفين

# Athaf bayan juga bisa terbentuk dari dua isim yang sama-sama nakiroh (umum/belum diketahui).

# Sebagaimana biasa athaf bayan terbentuk dari dua buah isim yang sama-sama makrifat (khusus/diketahui). Bait ke- 537

Terdapat pepatah yang berkata kalau tidak tahu hingga tidak sayang. Lazimnya memanglah semacam itu, sebab benih- benih cinta sendiri hendak mencuat sebab bermacam aspek, salah satunya dengan silih memahami maupun kerap berjumpa.

Tetapi inilah salah satu keajaiban cinta. Pada kenyataanya, banyak sekali cinta apalagi jodoh yang bersatu dengan bermacam perihal simpel ataupun apalagi hal- hal praktis. Adakalanya silih jatuh cinta pada pemikiran awal, serta langsung tembus pada garis finish yang diucap perkawinan. Nadhom Alfiyah tentang cinta.

Tentukan Opsi Cinta yang Terbaik Untukmu

إن عاملان اقتضيا في اسم عمل #  قبل فللواحد منهما العمل

والثان أولى عند أهل البصرة #  واختار عكس غيرهم ذا أسرة

# Tatkala dua aamill menuntut amal pada satu ma’mul yang sama.

# Maka berikanlah amal tersebut pada salah satu dari keduanya.

# Ulama Basyrah memilih untuk memberikan amal pada aamil yang kedua.

# Sedangkan selain Ulama Basyrah memilih aamiil yang pertama.

Memastikan opsi hidup tidaklah perihal yang main- main, seluruhnya wajib lewat pemikiran pula pertimbangan yang matang. Misalnya di golongan perempuan, bila terdapat 2 orang yang melaporkan cinta padanya, hingga ia wajib memilah salah satunya. Pastinya dengan pertimbangan yang logis serta sesuai dengan kemauan hati.

Sama semacam perdebatan ulama nahwu diatas, hingga dapat saja si perempuan itu memilah orang yang awal, sebab memanglah sangat dini melaporkan cinta, ataupun bisa jadi pula memilah orang yang kedua dengan alibi sebab yang sangat baru. Tetapi kedua alibi itu wajib cocok dengan pertimbangan yang disebutkan lebih dahulu, sebab keelokan paras saja tidak lumayan, wajib terdapat faktor pintar pula berusia dalam diri tiap orang yang mau melanjutkan kejenjang yang berikutnya. Nadhom Alfiyah tentang cinta.

Lenyapkanlah Budaya Tikung-Menikung

و هل فتى فيكم، فما خل لنا #……………………

# Apakah sudah ada seorang laki-laki di sampingmu?

# Karena saya belum memiliki kekasih.

Bait berikut ialah contoh dari wujud mubtadha yang tercipta dari isim nakiroh.

Etika dalam melaporkan cinta merupakan mengobservasi dulu calon pendamping kita, apakah ia telah terdapat yang melamar ataupun belum, apakah ia telah memiliki pacar ataupun belum. Sebab dalam islam sendiri, melamar lamaran orang sangatlah dilarang.

Meski bisa jadi cinta tidak dapat disalahkan, ataupun bisa jadi janur kuning belum melengkung, tetapi cinta kita itu pula wajib dilandasi dengan adab serta tatakrama. Sebab tikung menikung, tidaklah suatu tata krama.

Jarak Jauh Sekalipun Tidak Sanggup Memadamkan Api Cinta

وعلقة حاصلة بتابع #  كعلقة بنفس الاسم الواقع

# Hubungan dhomir yang timbul dari isim taabi’ ( mengikuti isim yang asal)

# Hakikatnya sama saja dengan hubungan dhomir yang timbul dari isim asal tersebut.

Nadhom Alfiyah tentang cinta. Bait ini menarangkan tentang syaagil dalam istighol, buat dipaparkan lebih perinci bisa jadi hendak sangat panjang, tetapi aku hendak coba buat menarangkan melalui contoh saja.

Contoh awal dari istighol زيدا ضربته

Contoh istighol dengan taabi’ زيدا ضربت رجلا يحبه

Pada pengamalan istighol, kedua contoh ini sama saja.

Dalam permasalahan cinta jarak jauh, pertemuan merupakan suatu yang sangat susah, tetapi pula sangat diharapkan. Tetapi terkadang untuk mereka yang Hubungan jarak jauh, menelpon ataupun apalagi memandang gambar pacarnya saja, sanggup menyembuhkan rindu yang tiba, seperti berjumpa langsung 4 mata. Sebab cinta yang haqiqi tidak hendak luntur cuma dengan jarak.

Move On Dong!

ينوب مفعول به عن فاعل #  فيما له كنيل خير نائل

# (dalam mabnie majhul) maf’ul bih akan menggantikan posisi dari fail.

# Dari segi hukum dan amalnya akan sama persis dengan fa’il.

Terdapat segelintir orang yang bisa jadi tidak sanggup buat menciptakan suatu pencerahan tatkala merasakan pahitnya cinta, apalagi bisa jadi ia berniat dalam hatinya buat tidak lagi merasakan cinta.

Itu merupakan perihal yang sangat salah, sebab pada dasarnya, seluruh orang memiliki jodoh tiap- tiap serta hendak dipertemukan dengan jodohnya nanti. Dapat saja, perpisahan yang terjalin, membuktikan kalau ia merupakan jodoh yang salah, serta yang wajib kita jalani merupakan melaksanakan persiapan supaya kita lumayan pantas, kala nanti dipertemukan dengan jodoh kita. So, jangan berkecil hati, sebab seluruh hendak indah pada waktunya.

Jatuh Cinta dalam Diam

ويرفع الفاعل فعل أضمرا # كمثل زيد في جواب من قرأ

# terkadang fa’il dapat marfu’ oleh fi’il yang disimpan.

# seperti pengucapan “zaid”, ketika menjawab pertanyaan “siapa yang membaca”?

Adakalanya orang jatuh cinta tetapi memilah buat menaruh sejenak perasaan itu, bukan tanpa alibi, tetapi lebih kerena ia menyangka kalau cinta buat dikala ini cumalah suatu kemauan yang belum menggapai tingkatan kebutuhan. Tetapi bukan berarti ia melupakan cinta tersebut, ia senantiasa mencinta tetapi dengan metode yang samar. Sebab bisa jadi ia berfikir jauh kedepan, mempersiapakan diri sebaik bisa jadi supaya ia jadi wujud yang pantas. Lebih tepatnya ia mencinta dengan metode yang berbeda, tetapi indah. Sebab cinta bukan cuma hanya tentang merasa aman, tetapi lebih kepada berikan rasa aman.

Sebab cinta bukan cuma menerima, tetapi berikan serta menerima. Wallahu A`lam.(red)

Baca juga: 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama