Pandangan Rekanita Tika Tentang Pentingnya Berkhidmat Di NU

Pandangan Rekanita Tika Tentang Pentingnya Berkhidmat Di NU
Foto rekanita Tika kader PC IPPNU Sragen

MEDIA IPNUPandangan Rekanita Tika Tentang Pentingnya Berkhidmat Di NU. Memasuki organisasi tentu dibutuhkan rasa percaya diri dalam memikul harap serta mampu bisa mempererat rasa kekeluargaan luar biasa terhadap sesama anggota. Tentunya sangat membutuhkan waktu untuk beradaptasi agar nantinya bisa saling kenal.

Sayangnya, banyak pejuang organisasi tidak mengetahui makna khidmat di organisasi. Hanya mengikuti alur saja, lalu sisannya ditinggal. Ada yang dipaksa, karena anggotanya kurang, atau saking akrabnya. Ada pula dipaksa karena sangat dibutuhkan.

Namun ada pula memaksakan diri untuk beralasan bahwa ini adalah sebuah kesempatan mengusai panggungnya. Ada juga yang dari hati ingin selalu memberikan terbaik bagi organisasinya. Semua memang tergantung apa yang diembangkannya. Maka rasa khidmat menjadi sangat penting bagi kaum organisator untuk terus memberi pelayanan terbaik bagi setiap kader. Biasannya, setiap kader digembleng satu persatu menjaga persatuannya.

Tetapi itu dikembalikan masing-masing organisasi. Pada dasarnya, setiap organisasi punya cara tersendiri menarik kaderisasinya sebagai upaya mewujudkan loyalitas organisasi. Hal ini disadari betul oleh rekanita Tika yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di organisasi. Apalagi pengalamannya di bidang organisasi menjadi bukti bahwa loyalitasnya terhadap organisasi perlu ditingkatkan kembali. Berikut ini adalah pandangan rekanita Tika mengenai pentingnya berkhdimat di NU sebagai berikut :

Kesadarannya bukan keluarga Ulama

Bagi Tika, kesadarannya bukan keluarga Ulama merupakan berkhidmat di NU diakui sebagai santri K.H Hasyim As’yari. Hal ini juga selaras apa yang dikatakan oleh KH Hasyim As’yari tentang pengakuannya terhadap santri bila masyarakat masuk bagian kepengurusan Nahdlatul Ulama.

Kesadaran inilah yang membawa Tika untuk tetap berjuang di Nahdlatul Ulama. Apalagi ia juga pernah menjadi pengurus PAC IPPNU Gemolong, ketua PAC, hingga masuk jajaran pengurus PC. Ini menandakkan Tika telah cinta dengan organisasinya. Ia tak ragu untuk terus berproses di Nahdlatul Ulama walaupun tingkat pelajar. Tika juga telah mengajarkan kita berkhidmat / loyalitas di organisasi harus bertahap, selagi masih bertahan, lanjutkan sesuai arahan.

Mengangkat derajat orang tua

Point selanjutnya yang membuat saya salut kepada rekanita Tika adalah mengangkat derajat orang tua. Siapa sangka bila seorang organisator mampu memberikan terbaik bagi orang tuanya?. Rasa-rasannya ini terlalu berat bagi seorang pelajar. Tapi bagi Tika, selain ingin dianggap santrinya K.H Hasyim As’yari, mengangkat derajat orang tua adalah caranya untuk mengaharap ridho Allah SWT.

Motivasi inilah yang menjadikan Tika memberi pengaruh luar biasa terhadap kita sebagai masyarakat NU. Sudah seharusnya kita banyak belajar dari rekanita Tika. Ia tak hanya mampu memberi manfaat kepada masyarakat NU sekitarnya, melainkan tekad, visi, serta loyalitasnya terhadap NU membuka lembaran baru bagi kita bahwa NU bukan sekedar admitrasi saja, namun dua point penting diatas adalah senjata kita untuk tetap setiap terhadap NU. Semoga harapannya Tika adalah harapan kita semua. Amin

Kontributor: Ahmad Zuhdy Alkhariri (Pengurus PC IPNU Sukoharjo)

Baca juga: Dewadigi Dewadigi.id

Pandangan Rekanita Tika Tentang Pentingnya Berkhidmat Di NU. Ini Pandangan Rekanita Tika Tentang Pentingnya Berkhidmat Di NU. Info Pandangan Rekanita Tika Tentang Pentingnya Berkhidmat Di NU. Jika Pandangan Rekanita Tika. Maka Pandangan Rekanita Tika. Ini Pandangan Rekanita Tika.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama