Lakut PW IPPNU DIY Lahirkan Pemimpin Perempuan Sambut Indonesia Emas 2045

Lakut PW IPPNU DIY Lahirkan Pemimpin Perempuan Sambut Indonesia Emas 2045
Lakut PW IPPNU DIY Lahirkan Pemimpin Perempuan Sambut Indonesia Emas 2045


MEDIA IPNU - Lakut PW IPPNU DIY Lahirkan  Pemimpin Perempuan Sambut Indonesia Emas 2045. Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Latihan Kader Utama (LAKUT), pada Sabtu-Senin (23-25/12/2023).

Lakut tersebut  bertemakan “Pemimpin Inklusif  Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara di selenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bantul, DIY.

Latihan Kader Utama merupakan jenjang kaderisasi formal tingkat akhir di Organisasi IPNU – IPPNU, dengan pola pengkaderan yang mengarah pada prioritas pengembangan potensi kader, wacana tersebut lahir pada forum lokakarya tahun 1988 di Jakarta. 
Lakut sendiri memiliki tujuan untuk membentuk kader yang dapat menguasai peta gerakan dalam menghadapi tantangan global. 

Selaras dengan hal tersebut, tantangan global akan semakin terlihat ketika Indonesia menjadi Negara maju. Indonesia Emas 2045 dan bonus demografi di respon oleh PW IPPNU DIY dengan menggelar Lakut sebagai upaya dalam mempersiapkan generasi pemimpin perempuan yang berkualitas, inklusif, massif, dan inovatif. Hal itu sesuai dengan tageline Lakut PW IPPNU DIY: “Inklufis-Masif-Inovatif”.

Pemimpin tidak hanya ditujukkan bagi laki-laki, setiap individu berkesempatan menjadi seorang pemimpin tanpa memandang jenis kelamin. 

Peranan perempuan dalam kepemimpinan menjadi hal yang sangat penting, khususnya dalam menyuarakan hak-hak perempuan, melalui kebijakan yang di lahirkan oleh pemimpin perempuan. 
Lakut PW IPPNU DIY Lahirkan Pemimpin Perempuan Sambut Indonesia Emas 2045
Dok. Panitia Lakut PW IPPNU DIY


Maryam Fithriati SS MSi MWS selaku pemateri Advokasi Kebijakan Publik, mengungkapkan bahwa keterlibatan perempuan dalam menentukan kebijakan sangat di perlukan, karena kebijakan yang dibuat seringkali tidak berpihak pada perempuan.

"Meskipun telah disahkannya UU TPKS, UU Cipta kerja, dan UU Pemilu tentang persentase perempuan dalam kursi legislatif, serta beberapa kebijakan lainnya yang berpihak pada perempuan, namun perjuangan perempuan belum berakhir," jelas Maryam.

Perempuan memiliki kesempatan untuk tampil di ranah publik, dan berjalan beriringan dengan laki-laki.  Menurut Miya, salah satu peserta LAKUT PW IPPNU DIY bahwa semua individu, tanpa memandang jenis kelamin memiliki hak, peluang, dan akses kehidupan yang layak.

"Artinya perempuan juga memiliki akses untuk berpolitik, dan menjadi pemimpin yang inklusif, massif, dan inovatif," terang Miya.

Melalui kegiatan Lakut  ini di harapkan dapat mencetak pemimpin perempuan yang bernalar kritis, karena saat kegiatan berlangsung sebanyak 22 peserta mendapatkan materi yang berguna dalam membentuk jiwa kepemimpinan. 

Materi-materi tersebut antara lain: analisis dan gerakan sosial, manajemen program, advokasi kebijakan publik, gender, studi ideologi dunia, dan lain sebagainya. 

Selain itu peserta juga mendapatkan brainstorming yang diberikan oleh pelatih melalui tugas-tugas kelompok, seperti menganalisis sosial, merencanakan dan menyusun program, serta membuat strategi dalam menyongsong bonus demografi dan Indonesia Emas 2045 

Testimoni dari salah satu peserta LAKUT PW IPPNU DIY, Syafa’atika mengatakan bahwa Lakut  yang diadakan PW IPPNU DIY memberikan insight baru bahwa sebagai pelajar putri memiliki peran yang sangat penting untuk Indonesia Emas 2045. 

Penulis: Nina Rojanah 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama