Miris! Judi Online Sukses Menjerat Generasi Muda

Judi Online Sukses Menjerat Generasi Muda
David Sultan (Ketua PAC IPNU Malingping, Lebak, Banten)

MEDIA IPNU - Miris! Judi Online Sukses Menjerat Generasi Muda. Setiap orang memang diharuskan bekerja keras untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Tetapi, rupanya banyak orang yang salah memilih cara dalam mencari uang. Salah satunya adalah dengan bermain judi slot atau judi online.

Fenomena Judi online Kian Marak di tengah Masyarakat. Banyak orang yang tergiur dengan uang instan ini yang menurut mereka akan menjadi kaya jika bermain judi online ini. Celakanya lagi, korban dari lingkaran judi online ini kebanyakan dari generasi muda.

Judi online bisa menjamur dan sulit dihilangkan karena menjadi penyakit masyarakat yang menganggap hal ini suatu kebiasaan. Perjudian sendiri memiliki suatu ciri khas, yaitu ketidakpastiannya, baik itu dalam bentuk ukuran jackpot atau probabilitas untuk menang.

Sensasi kemenangan dan hadiah yang diberikan oleh permainan judi online menjadi daya tarik bagi seseorang untuk terus berjudi, hal ini memberikan kesuksesan yang tidak realistis dan selalu ingin mengulangi pengalaman tersebut berulang kali. Padahal presentase kemenangan dalam judi online ini kecil sekali karena sudah disetting. Kemudian, pada saat yang sama, kekalahan berulang dapat membuat seseorang lebih tertarik untuk mencoba mengembalikan uang. Sesudah menang, lalu kalah, menang lagi, kemudian kalah lagi, sehingga mereka terjebak dalam lingkaran perjudian yang terkadang harus melakukan hal-hal yang tidak rasional.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa kerugian masyarakat yang diakibatkan oleh judi online di Indonesia diperkirakan mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp 27 triliun setiap tahun. Angka ini diperoleh hanya dari satu situs judi online.

Tak hanya itu, Fakta mengejutkan juga disampaikan melalui data drone emprit, Indonesia adalah negara yang penduduknya paling banyak memainkan judi online di internet. Pemberantasan judi online pun cukup berat, disebabkan banyak situs yang terus bermunculan dengan nama yang berbeda, meskipun aksesnya sudah ditutup oleh pemerintah.

Ini sesuatu yang menggelisahkan bagi semua pihak. Judi online saat ini tak hanya diminati orang-orang dewasa, remaja hari ini pun turut andil terjebak dalam aktivitas yang merusak moral ini.

Hanya indah diawal dan perlahan-lahan menunjukan kebusukannya, judi slot pada satu titik tertentu pasti akan membawa pengaruh negatif ke dalam kehidupan para pemainnya. Dampak yang lebih destruktif lagi Ketika judi online telah sampai pada titik mengganggu kesehatan mental seseorang, yang membuat pikiran seseorang menjadi tidak jernih dan hanya terpaku pada cara mendapatkan keuntungan melalui permainan judi online.

Maraknya perjudian juga sebenarnya menunjukan bagaimana rusaknya sistem sosial Masyarakat hari ini. Bagaimana tidak, judi slot ini sudah menjerat semua kalangan. Tak sedikit pelajar SD, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga pun turut bermain judi online. Kita juga tak jarang melihat berita tentang kasus penipuan, pencurian, bahkan bunuh diri akibat terlilit hutang yang berakar pada kecanduan terhadap judi online ini.

Pemberantasan judi online  bukan hanya tugas pemerintah, akan tetapi juga peran orang tua, pendidik dan Masyarakat pun harus berperan aktif. Karena adiksi judi online ini dapat memberikan dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, keuangan, pekerjaan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tak henti-hentinya, saya mengajak kepada rekan-rekan semua, hindarilah permainan judi slot ini dan jangan mudah terpengaruh oleh iming-iming keuntungan dari permainan yang merusak moral ini. Keuntungan yang anda dapatkan di dunia perjudian ini tidak sepadan dengan peluang terjadinya kerugian. Berhentilah sebelum terlambat, mulailah dengan cara menghindari situs atau aplikasi judi slot. Jika tidak bisa, butuh berapa lagi bukti atau korban yang hancur kehidupannya demi permainan yang jelas-jelas sangat merugikan ini.

Penulis : David Sultan (Ketua PAC IPNU Malingping, Lebak, Banten)

Baca juga:  cakarif.my.id


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama